Telur Burung Garuda di Minangkabau


Sebuah telur raksasa sepanjang 60 sentimeter disimpan di Rumah Gadang Mande Rubiah di Lunang Silaut, Kabupaten Pesisir Selatan, Sumatera Barat. Warga meyakini telur tersebut berasal dari induk burung garuda.

Sekilas rumah gadang tersebut berbeza dengan rumah gadang lain di Minangkabau, seperti bahagian bumbung tidak mempunyai gonjong atau tanduk kerbau.

Seperti yang dikutip dari ruangpojok.com, Mande Rubiah sendiri diambil dari nama tokoh kharismatik di Minangkabau yang juga disebut Bundo Kanduang. Dia terbuang dari Kerajaan Pagaruyung dan mengasingkan diri di Lunang Silaut selepas keluarga raja dilanda konflik ratusan tahun lalu.

Rumah gadang tersebut termasuk dalam laman cagar budaya Balai Pelestarian Peninggalan Purbakala Batusangkar Pemprov Sumbar dan Kepulauan Riau. Saat ini rumah gadang tersebut didiami oleh keturunan Bundo Kanduang ke-7.

Di dalamnya tersimpan sejumlah barang pusaka Minangkabau, salah satunya sebuah telur raksasa. Masyarakat sekitar menyebutnya talua buruang garudo atau telur burung garuda. Anak Mande Rubiah generasi ke-7, Rajo Mudo, menjelaskan, telur tersebut ditemui oleh seorang pendekar Minang di daerah Tarusan, Pesisir Selatan, ratusan tahun lalu. Telur tersebut ditemui di dalam lubang.

Dia menambah, warga meyakini telur tersebut berasal dari burung garuda kerana saiznya sangat besar. Berdasarkan cerita yang diyakini masyarakat, saiz burung garuda saat itu sangat besar. Bahkan bentang sayap boleh menutupi separuh kampung Lunang Silaut. Burung garuda biasa bersembunyi di kawasan bukit di Pesisir Selatan.

Agar dapat bertahan lama, isi telur dikeluarkan dari cengkerangnya. Walaupun belum ada kajian yang menyatakan telur tersebut berasal dari induk burung garuda, namun masyarakat tetap percaya dan yakin kerana maklumat tersebut datang dari nenek moyang mereka.

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Telur Burung Garuda di Minangkabau"

Post a Comment